BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Misi awal
Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya, Internet
didesain tanpa memperhatikan dunia
bisnis. Kemudian hal ini menjadi masalah
sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni Internet, baik
pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan
di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan
LAN-LAN di lembaga pendidikan.
IP address
sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah dan
ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP address yang valid dengan mudah. Oleh
karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat IP address. Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah dengan meng-share
suatu nomor IP address valid ke
beberapa client IP lainnya. Atau
dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau kita hanya
memiliki satu IP address yang valid. Salah
satuMekanismeitudisediakanolehNetwork Address
Translation (NAT).
Protokol internet pertama kali dirancang
awal tahun 1980-an. Pada saat itu hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node
saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti sekarang
ini. Pada awal tahun 1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke
seluruh dunia dengan pesat, pada saat itu juga orang-orang mulai menyadari
cepat atau lambat alamat IPv4 yang sebesar 32 bit akan semakin terbatas dan
sulit didapatkan pada masa-masa mendatang, selain itu internet sekarang ini
mulai melewatkan aplikasi multimedia, sehingga ada beberapa masalah timbul pada
traffic internet seperti masalah priority, bottleneck, dsbnya.
Solusi untuk mengatasi keterbatasan alamat IPv4 ini adalah penggunaan NAT (Network
Address Translation) dan CIDR (classes interdomain routing). Kedua
digunakan dalam rangka penggunaan alamat IP secara hemat dan efisien. Namun
solusi seperti NAT tidaklah menyelesaikan persoalan secara utuh. Ada beberapa
hambatan muncul bila menggunakan NAT, seperti kesulitan pada aplikasi VoIP,
kesulitan pada aplikasi IPSec, lalu lintas Muticast yang tidak dapat
melewati NAT, dan NAT itu sendiri sebagai single failure box dimana bila
mesin penyedia NAT rusak maka semua koneksi client dengan internet menjadi
terputus.
Alasan utama untuk mulai beralih ke IPv6
adalah terbatasnya ruang pengalamatan. Padamasa sekarang ini bukan komputer
saja yang terhubung ke internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon
seluler dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkah anda bayangkan
seberapa banyak alamat IP yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua itu ke
internet. Diperkirakan pada 1 sampai 7 tahun kedepan merupakan masa transisi
dari IPv4 ke IPv6. Secara eksplisit berdasarkan kesepakatan IETF memang tidak
ada tanggal pasti kapan umur IPv4 akan berakhir, namun masa transisi dari IPv4
ke IPv6 merupakan proses yang bertahap dan selama transisi harus ada jaminan
bahwa proses tersebut tidak mengganggu aktifitas internet.
Penelitian
ini dilakukan dengan tujuan agar lebih mengetahui mengenai teknologi IP versi 4
(IPV4) dan IP Versi 6 (IPV6) di dalam dunia jaringan.
Metode yang
di gunakan dalam pembuatan artikel ini adalah dengan mengumpulkan berbagai
sumber yang berhubungan dengan IP address V4 maupun V6, baik itu di dapatkan
dari internet, maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Kerangka
Berpikir
Untuk memperjelaskan kerangka
berpikir, penulis dalam merancang system ini, maka dapat digambarkan seperti pada
Gambar 2.1.
Extreme Programmer Computer
STMIK DIPANEGARA MAKASSAR mengadakan
seleksi penerimaan anggota baru.
|
Dengan adanya tugas ini diharapkan
bias membantu pihak pengurus dalam mempertimbangkan kelulusan kami.
|
Setiap calon anggota baru masing
– masing memberikan tugas sebagai salah satu persyaratan kelulusan dalam tahap
persentase pembelajaran.
|
Gambar 2.1 bagan kerangka berpikir
2.2 Jaringan
Dengan berkembangnya
teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh
tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer
yang terpisah-pisahakan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya,
sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network). Sebuah jaringan
komputer paling sedikit terdiri dari dua komputer yang saling terhubung dengan sebuah
media sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi resource dan
saling berkomunikasi.Semua network berbasis pada konsep pembagian (sharing).
Jaringan komputer
muncul dari adanya kebutuhan untuk berbagi data di antara parapengguna.Sekelompok
komputer dan device lain yang saling terhubung membentuk sebuah network,
sedangkan konsep dari komputer-komputer yang saling berbagi resource dikenal
dengan istilah networking. Komputer-komputer yang termasuk ke dalam sebuah
jaringan dapat saling berbagi resource berupa:
1.
Data
2.
Printer
3.
Internet
4.
Dan lain – lain
2.3 Klasifikasi Jaringan Komputer
2.3.1
Local Area
Network
Local
Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalamsebuah gedung atau
kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakanuntuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer,scanner)
dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya
berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN
mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan
terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui
keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain
tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.
LAN
seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional
beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan
delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.
LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai
ratusan megabit/detik.
Terdapat beberapa macam topologi
yang dapat digunakan pada LAN broadcast.. Pada jaringan bus(yaitu kabel liner),
pada suatu saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkanuntuk
mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri untuk tidak
mengirimkanapapun. Maka untuk mencegah terjadinya konflik, ketika dua mesin
atau lebih inginmengirikan secara bersamaan, maka mekanisme pengatur
diperlukan. Me4kanisme pengaturdapat berbentuk tersentralisasi atau
terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut Ethernet merupakan jaringan
broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan
10 s.d. 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja
mereka inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing
computer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum mengulangi lagi
pengiriman. Sistem broadcast yang lain
adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa
menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit mengelilingi ring dalam
waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit, bahkan seringkali sebelum
paket lengkap dikirim seluruhnya.
System
broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access
simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang
beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps. Berdasarkan alokasi channelnya,
jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis
al;okasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan
algoritma round robin, yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast hanya
bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan
kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada
saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung
mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).
Metoda
alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi.
Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya
unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket
ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan yang
berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel
terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral,setiap mesin harus dapat menentukan
dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.
2.3.2
Metropolitan Area Network
Metropolitan
Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yangberukuran lebih besar
dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup
kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dansuara, dan
bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki
sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang
berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen
switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.
Alasan
utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya
standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan.
Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut
standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel.
2.3.3 Wide
Area Network
Wide
Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup
sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk
mejalankan program-program aplikasi. Kita akan mengikuti penggunaan tradisional
dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang
juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet
komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari
host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi
pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi
murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan
jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.
Pada
sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan
elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk)
memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya. Element switching adalah
komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau
lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih
kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada
terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat
bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching
exchange dan sebagainya.
Sebagai
istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router.
Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan
terminologi ini. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap
host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam
beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah
router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk
subnet. Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan
routerrouter dan saluran-sakuran komunikasi yang memindahkan paket dari host
host tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti
lainnya sehubungan dengan pengalamatan jaringan.
Pada
sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran
telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak
mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus
berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket
dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau
lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai
saluran output menjadi bebas,dan kemudian baru diteruskan.
Subnet
yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-point,
store-andforward, atau packet-switched. Hampir semua WAN (kecuali yang
menggunakan satelit) memiliki subnet store-and-forward. Di dalam menggunakan
subnet point-to-point, masalah rancangan yang penting adalah pemilihan jenis
topologi interkoneksi router. Gambar 1.5 menjelaskan beberapa kemungkinan
topologi. LAN biasanya berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN.
BAB
III
METODE
PENELITITAN
3.1 Jenis Penelitian
3.1.1Penelitian Kepustakaan
Pengumpulan data dengan cara membaca buku mengenai literatur dan buku
lain yang bersifat ilmiah yang ada hubungannya dengan materi pembahasaan.
3.1.2Penelitian
Lapangan
Kegiatan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung
dari objek penelitian melalui metode wawancara yaitu menanyakan berbagai informasi
yang berkaitan dengan pembahasan. Misalnya menanyakan langsung kepada teman –
teman mengenai program yang akan dibuat, mengamati proses atau langkah –
langkah pembuatan program.
3.2 Teknik
Pengumpulan Data
Adapun teknik yang dilakukan dalam memperoleh
data tersebut adalah metode wawancara yaitu menanyakan berbagai informasi yang
berhubungan dengan kasus yang akan diselesaikan serta informasi lain yang
berhubungan dengan hal tersebut.
BAB IV
LANDASAN TEORI
4.1 SEJARAH TCP/IP
Seperti yang sudah disinggung pada bagian awal bahwa TCP/IP pada awalnya
di kembangkan oleh suaru departemen pertahanan (Department of Defense atau DOD)
di Amerika, yaitu pada tahun 1969 Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika
yaitu DARPA (Defence Advance Research project Agency), memberikan dan sebuah
riset pengembangan jaringan komunikasi data antar computer. Tujuan riset adalah
pengembangan aturan komunikasi antar computer yang manpu bekerja secara
transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi yang telah terpasang dan
tahan terhadap berbagai gangguan alam. Reset tersebut dan melahirkan ARPAnet,
sehingga pad tahun 1972 ARPAnet mendemonstrasikan hasil riset tersebut di depan
peserta the First International Conference on Computer Communications dengan
menghubungkan 40 node.
Dalam perjalanan masaARPAnet semakin besar, protocol yang digunakan pada
waktu itu NCP(Network Communication Protocol) sudah tidak mampu menampung node
computer yang sudah semakin besar. DARPA selanjutnya memberikan dana riset
untuk masalah tersebut, dengan tujuan membuat protocol yang lebih umum. MAka
lahirlah protocol TCP/IP, yang selanjutnya pada tahun 1982 oleh DARPA dan pada
tahun 1983 oleh ARPAnet menyatakan protokool TCP/IP di nyatakan menjadi
standart untuk jaringan. Sebuah perusahaan BBN(Bolt Beranek Newman) membuat
TCP/IP berjalan di atas computer dengan system operasi Unix, dan pada saat
itulah Unix dan TCP/IP di kawinkan.
Dari keberhasilan yang telah di capainya, pada tahun 1984 terjaring lebih
dari 1000host di internet. Dan karena jaringan sudah semakin besar, system
penamaan lama cara host table tidak realistis untuk mengatur system penamaan
host, kemudian di perkenalkan system baru yaitu DNS (Domain Name System) dan di
gunakan sampai saat ini.
Pada tahun 1986, Lembag Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat yaitu
U.S.National Science Foundation (NSF) memberikan dana dalam pembuatan jaringan
TCP/IP yang di namakan NSFnet. Jaringan ini di gunakan untuk menggabungkan 5
buah pusat computer super dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas
di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan backbone sebesar 56kbps. Jaringan
inilah yang kemudian menjadi embrio dari internet yang sekarang kita kenal.
Pada tahun 1987berdirilah UUnet yang saat ini merupakan salah satu
provider utama internet. Dari catatan terakhir masa itu host yang terhubung
lebih dari 10.000. Kurang lebih pada tehun 1988 NFSnet kecepatan jaringan
backbone ditingkatkan menjadi 1,544nbps(T1), dan pada saat itu ada beberapa
Negara di eropa telah masuk ke jaringan NSFnet tersebut. Perkembangan internet
menjadi semakin luas dan sampai menjangkau Australia dan Selandia baru pada
tahun 1989. Tercatat pada tahun tersebut telah terhubung 100.000 host lebih.
Pada tahun 1991 telah di temukan aplikasi yang berjalan di internet
WAIS(Wide Area Information Srvers), GOPHER, dan aplikasi yang sekarang ini
menjadi primadona penggunaan internet yaitu WWW(World Wide Web). Pada saat itu
kecepatan jaringan backbone NSFt telah di itngkatkan menjadi 45mbfs(T3).
Dan berdasarkan catatan terakhir yang ada, yaitu pada tahun 1992 jumlah
host di internet mencapai 1juta host, suatu angka yang cukup signifikan
perkembangannya jika dilihat hanya dalam orde 10tahun kurang sejak di lahirkan
protocol TCP/IP. Dan selanjutnjya belum ada catatn terakhir yang mamapu merekam
jumlah host sekarang ini yan gtergabung di internet karena semakin luas dan
luas, apalagi jika termasuk host yang berada dalam lingkup jaringan dalam
(Private) juga di hitung selain jaringan publik(Public) tadi. Mungkin dapat dikatakan sekarang ini jumlah
yang tersambung hamper sama dengan jumlah computer yang aktif di gunakan di
dunia ini.
4.2 PROTOKOL
Protokol dapat di misalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang
berbeda akan berdilaog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat
mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga
dapat di pastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan
tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat bverjalan dengan
lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog jasa penterjemah atau
protocol.
Demikian juga halnya 2 komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan
berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog
yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan
tercapainya dialogyang di mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus
menggunakan suatu protocol yang dapat digunakan secara umum.
Proltokol internet pertama kali di rancang pada awal tahun 1980an. Akan
tetapi pada saat itu protocol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan
beberapa node saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti
saat ini. Baru pada awal tahun 1990 an mulai di sadari bahwa internet mulai
tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga mulai banyak bermunculan berbagi
jenis protocol yang di gunakan untuk beberapa kalangan tertentu. Dengan
terciptanya banyak jenis protocol, maka timbul suatu masalah baru dimana jenis
protocol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling berkomunikasi terhadap
protocol jenis lain. Sehingga pad akhirnya suatu badan, yaitu International
Standard Organisation(ISO) membuat standarisasi protocol yang saat ini di kenal
dengan protocol model Open System Interconnection atau yang dikenal dengan OSI. Tetapi di karenakan model OSi ini
adalah sebgai konsep dasar dan preferensi teori cara bekerja sebuah protocol,
dalam perkembangannya protocol TCP/IP di gunak nsebagai standar de facto, yaitu
standar yang di terima karena pemakainnya secar sendirinya semakin berkembang.
4.3 TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL(TCP)
TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per – segmen, artinya paket
dat di pecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran packet kemudian di kirim
satu hingga selesai. Agar pengiriman dat sampai dengan baik, maka pada saat
setiap packet pengiriman, TCp akan menyertakan nomor seri (sequence number).
Adapun komputer tujuan yang menerima packet tersebut harus mengirim balik
senuah signal Acknowledge dalam satu periode yang di tentukan. Bila pad
waktunya computer tujuan belum juga memberika ACK maka terjadi “time out” yang
menandakan pengiriman packet gagl dan harus di ulang kembali. model protocol
TCP di sebut sebagai connection oriented protocol. Berbeda pada model protocol
UDP (User Datagram Protocol) disebut sebagai connectionless protocol.
Pada TCP terdapat port, port merupakan pintu masuk data gram dan packet
data. Port data dibuat mulai dari port 0 sd port 65.536. Port 0 sampai dengan
1024 di sediakan untuk layanan standar, seperti FTP pada port 21, Telnet pada
port 23, POP3 pada port 110, HTTP pada port 80 dan lainnya. Port ini lebih
dikenal dengan nama wellknown port.
4.4 INTERNET PROTOCOL (IP)
IP address atau alamat IP yang bahasa awamnya bias disebut dengan kode
pengenal computer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena
tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat
terhubung dengan internet. Setiap computer yang terhubung dengan
internet setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap peangkat
yang terhubung ke internet dan alamat IP itu sendiri harus Unik karena tidak
boleh ada computer/server/perangkat jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP
yang sama di internet.
Alamat IP (IP v4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang
32 bit yang di pakai untuk
mengidentifikasi host pada jaringan. Alamat IP ini di berika secara unik pada
masing-masing computer/host yang terhubung ke internet. prinsip kerjanya adalah packet-packet yang
membawa data di muati alamat IP dari computer pengirim data kepada alamat IP
pada computer yang akan di tuju, kemudian data trsebut dikirim ke jaringan.
Packet-packet ini kemudian di kirim dari router ke router dengan berpedoman
pada alamat IP tersebut menuju ke computer yang dituju. Seluruh computer/host
yang tersambung ke internet, di bedakan hanya
berdasarkan alamt IP ini, oleh karena itu tidak boleh terjadi duplikasi
pada alamat IP untuk setiap yang terhubung ke ke jaringan internet.
Setelah IP v4 sukses penggunaanya oleh para pengguna internet, kemudian
timbul suatu permasalahan baru dimana IP v4 hanya dapat menam[ung para pengguna
internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangka ndi perkirakan pada beberapa tahun
menjelang era globalisasi para pengguna internet akan mengalami lonjakan yang
cukup tajam yang akhirnya akan membuat para pengguna internet baru akan
kehabisan alamat IPv4. berdasarkan hal itulah kemudian di rancang internet
protocol baru yang di namakan IPnext generation pada (IPng) tahun 1996 yang
penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah
sukses sebelumnya.
IPv6 adalah suatu protocol layer ketiga terbaru yang di ciptakan untuk
menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal sebagai IP. Alasan pertama dari
penciptaan internet protocol version 6 (IPv6) ini adalah untuk mengoreksi
masalah pengalamatan pada versi 4(IPv4). Karena kebutuhan akana alamat internet
semakin banyak, maka IPv6 di ciptakan dengan tujuan untuk memberikan
pengalamatan yang lebih banyak di bandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan
pada IPv6 masih berhubungan dengan pengalamatan IP sebelumnya.
Konsep pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan paad IP v4, akan tetapi
lebih di perluas dengan tujuan untuk menciptakan system pengalamatan yang bias
mendukung perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan aplikasi
baru di masa depan. Perubahan terbesar
pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu penungkatan jumlah alamat dari 32
bit(IPv4) menjadi 128bit(IPv6).
BAB VI
PEMBAHASAN KASUS
5.1 Sejarah Lahirnya IP versi 4
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak
4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3.Pada
IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A
(bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host)
, kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534host) dan kelas C (bagian host
sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan mengajukan permohonan
jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya.Konsep kelas ini memiliki
keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit
tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi
rute yang disimpan di router, menjadi kecil.Setelah address jaringan diperoleh,
maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host
pada masing-masing
hostnya.
Pemberian alamat dalam internet mengikuti
format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan32 bit (bilangan 1
dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiridari 8 bit atau oktet)
dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan,
penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika
dinyatakan dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100.
Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang
dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini
terdiri dari 2 bagian, net id dan host id.Net id sendiri menyatakan alamat
jaringan sedangkan host id menyatakan alamat lokal (host/router). Dari 32 bit
ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang
tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya,
alamat internet ini diklasifikasikan kedalam kelas (A-E).Alasan klasifikasi ini
antara lain :
o
Memudahkan system pengelolaan
dan pengaturan alamat-alamat.
o
Memanfaatkan jumlah alamat
yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
o
Memudahkan pengorganisasian
jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori
besar, menengah, atau kecil.
o
Membedakan antara alamat untuk
jaringan dan alamat untuk host / router.
5.1.1
Pembahasan IP Versi4
Alamat IP (IP v4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang
32 bit yang di pakai untuk mengidentifikasi
host pada jaringan. Alamat IP ini di berika secara unik pada masing-masing
computer/host yang terhubung ke internet. prinsip kerjanya adalah packet-packet
yang membawa data di muati alamat IP dari computer pengirim data kepada alamat
IP pada computer yang akan di tuju, kemudian data trsebut dikirim ke jaringan.
Packet-packet ini kemudian di kirim dari router ke router dengan berpedoman
pada alamat IP tersebut menuju ke computer yang dituju. Seluruh computer/host
yang tersambung ke internet, di bedakan hanya
berdasarkan alamt IP ini, oleh karena itu tidak boleh terjadi duplikasi
pada alamat IP untuk setiap yang terhubung ke ke jaringan internet.
Setelah IP v4 sukses penggunaanya oleh para pengguna internet, kemudian
timbul suatu permasalahan baru dimana IP v4 hanya dapat menampung para pengguna
internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangka ndi perkirakan pada beberapa tahun
menjelang era globalisasi para pengguna internet akan mengalami lonjakan yang
cukup tajam yang akhirnya akan membuat para pengguna internet baru akan
kehabisan alamat IPv4. berdasarkan hal itulah kemudian di rancang internet
protocol baru yang di namakan IPnext generation pada (IPng) tahun 1996 yang
penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses
sebelumnya.
5.1.2 Pembagian Kelas IPv4
Pada IPv4 dapat
di bagi menjadi 5 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu :
- Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
- Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)
- Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit , terdiri dari 254 host)
- Kelas D (bagian host sepanjang 28 bit , Multicast Address)
- Kelas E (bagian host sepanjang 28 bit , Digunakan untuk keperluan masa depan)
Alamat IPv4 dapat juga di bagi menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, kelas B,
kelas C, kelas D, dan kelas E. Akan tetapi kelas yang paling banyak digunakan
adalah kelas A, B dan C saja, karena kelas E di gunakan untuk alamat multicase
yang tidak memilki network ID dan host ID, sedangkan kelas E di gunakan untuk
penggunaan khusus. Berikut adalah gambar pembagian kelas dari alamat IPv4 .
Bit 0 8 16 24 32
Byte 1 Byte 2 Byte 3 Byte 4
0
network ID
|
Host
ID
|
kelas A
10 Network ID
|
Host
ID
|
kelas B
110 Network ID
|
Host
ID
|
kelas C
1110
Multicast Address
|
kelas D
1111
Digunakan untuk keperluan masa depan
|
kelas E
Untuk lebih
jelasnya lagi dalam pembagian kelas dalam IPv4, maka dapat dilihat melalui
table pembagian kelas IPv4
Bit
Inisial
a
|
Format
|
Range
a
|
Jumlah
Kelas
|
Kelas
|
Bagian
Network
|
Bagian
Host
|
Guna
|
0…
|
0hhhhhhh.hhhhhhhh.
hhhhhhhh.
hhhhhhhh
|
0-127
|
126
|
A
|
A
|
b,c,d
|
Jaringan
besar
|
10…
|
10hhhhhh.hhhhhhhh.
hhhhhhhh. hhhhhhhh
|
128-191
|
16.384
|
B
|
a,b
|
c,d
|
Jar.menengah
|
110…
|
110hhhhh.hhhhhhhh.
hhhhhhhh.
hhhhhhhh
|
192-223
|
2.097.152
|
C
|
a,b,c
|
d
|
Jar.
kecil
|
1110…
|
1110mmmm.
mmmmmmmm.
mmmmmmmm.
mmmmmmmm
|
224-247
|
-0
|
D
|
a,b,c
|
d
|
Cadangan:IPmulticasting
|
1111…
|
1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.
rrrrrrrr
|
248-255
|
-
|
E
|
a,b,c
|
d
|
Cadangan
: eksperimen
|
5.1.3 Table pembagian kelas IPv4
5.1.4 Format Alamat IPv4
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC1166).
Alamat ini di nyatakan dengan 32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4
bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit/octet) dan tiap kelompok di pisahkan
dalam sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di
lakukan dengan angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika
dinyatakan dalam bilangan biner menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000
0010. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat di
tuliskan adalah 2 pangkat 32 atau 4.294.967.296 alamat.
Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, net id dan host ed. Net
id sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan host ed menyatakan alamat local(host/router). Akan
tetapi dari 32 bit ini tidak boleh semuanya angka 0 atau 1(0.0.0.0 digunakan
untuk jaringan yang tidak di kenal dan 255.255.255.255 digunakn untuk
broadcast).Sebagai contoh adalah :
Alamat IPv4
dalam bilangan biner :
11000000.10101000.00000001.00000010
|
Setelah di
konversi ke bilangan decimal menjadi :
192.168.1.2
|
5.1.5 Pengalamatan IPv4
Alamat IP (dalam hal ini adalah IPv4) di gunakan untuk mengidentifikasi
interface jaringan pada host computer. Untuk memudahkan kita dalam membaca dan
mengingat suatu alamat IPv4, maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah
berdasarkan bilangan decimal atau sering di sebut sebagai notasi dotted
decimal.
IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai : unriable, connectionless,
datagram delivery service. IP address merupakan bilanagan biner 32 bit yang di
pisahkan dengan oleh tanda pemisah berupa titik setiap 8 bit nya. Tiap 8 bit
ini di sebut sebagai octet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut :
(setiap symbol
”x” dapat di gantikan dengan angka 0 atau 1)
xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx.
xxxxxxxx.
|
Alamat IP dapat dibagai menjadi 2
bagian, yaitu :
Network ID
|
Host ID
|
5.1.6
Keamanan IPv4
Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure-HTTP) untuk pengiriman
nomor kartu kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, mengenkripsi
email dengan PGP (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi
cara di atas adalah security yang di tawarkan oleh aplikasi. Dengan kata lain
bila ingin memakai fungsi tersebut maka kita harus memakai aplikasi tersebut.
Jika membutuhkan security pada komunikasi tanpa tergantung pada aplikasi
tertentu maka di perlukan fungsi security pada layer TCP atau IP, karena IPv4
tidak mendukung fungsi keamanan ini kecuali di pasang suatu aplikasi khusus agar
bisa mendukung security.
5.1.7 Kekurangan IP v4
semakin bertambahnya pengguna jaringan internet...karena ip v4 hanya
menggunakan binary , maka dikuatirkan semua nomor IP yang tersedia tidak akan
cukup untuk memenuhi pengguna internet di nasa akan datang
5.2 Sejarah lahirnya IP versi6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai
alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan
protokol IP versi 6.Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host
komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah21DA-00D3-0000-2F3B-02AA-00FF-FE28-9C5A.Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah,perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat telekomunikasi yang
sudah mulai menggabungkan IP kedalam teknologinya (convergence)
di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32bit binary yang
sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bias lagi menampung kebutuhan
pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.
Demikian hasil riset dan perhitungan para
pakar dari komunitas terbuka internet
(The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan. Dengan hanya 32 bit format
address hanya bias menampung kebutuhan :32= 2 IPv4 Address= 4,294,967,296 IPv4
Address Bayangkan, penduduk dunia saat ini
adalah 6,5 Milyard. Jika nantinya masing-masing punya satu komputer, 1 Laptop
(mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM &CDMA).Lalu setiap perangkat butuh 1 IP
address untuk bisa connected each other.Berapa jumlah IP yang dibutuhkan untuk taruhlah
3 Milyar dari penduduk dunia (bahkan dari 4 milyard IP versi 4 ini tidak keseluruhan
bias dipakai) Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan membuat perkembangan
internet khususnya komunikasi data akan menjadi terganggu
karena tidak ada lagi IPv4 yang bias dialokasikan untuk setiap
komputer, perangkat lain yang akan terkoneksi baik ke internet maupun antar perangkat.Langkah
anti sipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT (Network
Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan satu alamat IPv4 public kebanyak IPv4 private.
Sehingga satu alamat IPv4 public biasa dipergunakan
untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet. Teknologi ini sudah
berkembang luas namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan
yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan,berikutnya kebutuhan
gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol internet terutama untuk aplikasi
yang langsung terhubung satu sama lain (peer-to-peer)
seperti Peer-to-Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4 public untuk bisa bekerja dengan baik.Pada
tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membukadiskusi para pakar untuk
mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya setelah
IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkan
banyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardard
yang membahas protocol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui
pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IPversi
6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4.
IPv6 ini menggunakan format 128 bit
binary sehingga bias menampung kebutuhan:128=2IPv6Address=340,282,366,920,938,463,463,374,607431,768,211,456 IPv6 Address Pengembangan
IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada diseluruh dunia termasuk Service Provider,
Internet Exchange Point, ISP regional,Militer serta Universitas.Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17
prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator,
IXP dan ISP. Dan berdasarkan data statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosat.net serta CBN,
pesat.net, NTT).
5.2.1 Pembahasan IPV6
Penggunaan IPv6 yang memilki nama
lain IPng (IP next generation) pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25
juli di Toronto pada saat pertemuan IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di
latarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki
panjang 32 bit dirasa tidak dapat menangani seluruh pwngguna internet di masa
depan akibat dari pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan khususnya
internet.
5.2.2
Keamanan IPv6
Pada IPv6 telah mendukung komunikasi komunikasi terenkripsi maupun authentification
pada layer IP. Dengan memilki fungsi security pada IP itu sendiri, maka dapat di lakukan hal
seperti packet yang di kirim dari host tertentu seluruhnya di enkripsi. Pada
IPv6 untuk authentification dan komunikasi terenkripsi memakai header yang di
perluas ynag di sebut AH (Authentification Header) dan payload yang di enkripsi
yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang
memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut di tambahkan.
Fungsi security yang di pakai pada layer aplikasi, mislnya pada S-HTTP
dipaakai SSL sebagai metode enkripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai
metode enkripsinya.
Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6
tidak di tetapkan cara tertentu dalam metode enkripsi dan manajemen kunci,
sehingga mnejadi fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal
sebagai Sh(Security Assocaition). Fungsi Security pada IPv6 selain pemakaian
pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host dapat pula melakukan komunikasi
terenkripsi antar jaringan dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari 2
jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.
5.2.3
Pengalamatan IPv6
Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 di ciptakan untuk menangani
masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan
pada IPv6 tersebut di buat tanpa melakukan perubahan pada core sebenarnya dari
IP itu sendiri. Addressing atau pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok
yang dapat di lihat dari perbedaan antara IPv6dengan IPv4, akan tetapi perubahan tersebut merupakan
hal bagaimana pengalamatan tersebut di
implemntasikan dan di gunakan.
- Karakteristik Model pengalamatan IPv6
Secara umum karakteristik model pengalamatan model pada IPv6 memiliki
dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model
dari pengalamatan IPv6 :
- Core Function of Addressing (Fungsi Inti dari Pengalamatan)
2 Fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification
dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur
dari pengalamatan pada internetwork.
- Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer Jsaringan)
Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan yang lainnya dengan
network layer pada jaringan TCP/IP dan
langsung dari alamat data link layer (sering disebut phsycal).
- Jumlah pengalamatan IP per device (alat)
Pengalamatan biasanya di gunakan untuk menandai perangkat jaringan
sehingga setiap computer yang terhubung biasanya akana memilki 1
alamat(unicase), dan router dapat memilki lebih dari satu alamat untuk
masing-masing physical network yang terhubung.
- Address Innerpretation and Prefix Representation
Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana
masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier.
Jumlah panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang dari network ID itu
sendiri(prefix length)
- Private and Public Address
Kedua type dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua type
tersebut di definisikan dan di gunakan untuk keperluan yang berbeda.
- Type Alamat Pendukung IPv6
Satu perubahan penting yang terdapat pada model
pengalamatan dari IPv6 adalah type alamat yang di dukungnaya. Pada IPv4 hnaya
mendukung 3 type alamat seperti : unicast, multicast, dan broadcast dengan actual
traffic yang paling banyak di gunakan adalah alamat unicast. IP multicast pada
IPv4 tidak di kembangkan untuk keperluan luas sampai beberapa tahun setelah
internet di luncurkan dan terus berlanjut dengan beberapa isu yang menghambat
dari perkembangannya. Sedangkan IP broadvast memiliki beberapa alas an yang di
tolak dengan alas an performansi (performance).
Pada IPv6, juga memiliki 3 type alamat seperti IPv4
akan tetapi dengan beberapa perubahan. Type alamat IPv6 terbagi mnjadi 3, yaitu
: unicast, multicast, dan anycast. Selain ke tiga pembagian type alamat
tersebut, IPv6 juga memilki 1 type alamat lagi yang di gunakan untuk keperluan
di masa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.
a.
Alamat Unicast
Alamat Unicast digunakan untuk komunikasi 1 lawan 1 dengan menunjuk 1
host. Alamat Unicast dapat di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
>>. Alamat Global
>>. Alamat Link Lokal
>>. Site Lokal
>>. Compatible
b.
Alamat Multicast
Alamat Multicast di gunakan untuk komunikasi 1 lawan banyak dengan
menunjuk host dari group.
c.
Alamat Anycast
Alamat Anycast digunkan ketika suatu paket harus dikirimkan kebeberapa
member dari group dan bukan mengirimkan ke seluruh member dari group atau dapat
juga di katakana menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada
satu host saja.
- Ukuran Alamat IPv6
Secara teori ukuran/panjang dari alamat IP
mempengaruhi jumlah alamat yang tersedia. Semakin panjang alamat IP maka
semakin banyak pula ruang alamat yang tersedia untuk pemakainya. Seperti
diketahui bahwa jumlah lamat IPv4 sangatlah kecil untuk mendukung teknologi
Internet di mass depan dimana hal ini merupakan implikasi dari bagaimana alamat
internet tersebur di gunakan.
Berbeda dengan IPv6. dengan alas an utnuk mengatasu
kekurangan akan alamat pada internet, maka IPv6 menggunakan ukuran alamt
sebesar 128 bit yang di bagi menjadi 16
oktet dan masing-masing octet terdiri dari 8 bit. Jika semua alamat digunakan,
maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :
2128 bit =
340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456
Alamat
|
Apabila di tulis dalam bentuk scientific, maka sekitar
3.4* 1038 , atau sekitar 340 triliun triliun triliun. Melebihi kapasitas pendududk di dunia yang akan
terhubung internet di masa depan.
Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan untuk
mendapatkan atau menciptakan kapasitas ruang alamat yang besar. dengan
pertimbangan menggunakan 64 bit sekalipun maka akan di dapatkan jumlah alamat
sebesra 18 juta triliun. Dengan jumlah alamat sebanyak itu maka masih memungkinkan penggunaan internet di masa
mendatang. Akan tetapi penggunaan lebar alamat 128 bit pada IPv6 adalah untuk
alas an fleksibilitas bila dibandingkan dengan lebar alamat 64 bit.
5.2.4 Keunggulan IPv6
IPv6 memiliki berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4. Adapun
keunggulan dari IPv6 adalah :
- Otomatisai setting(stateless less auto configuration).
Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan
secara berurut pada host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara
otomatis dengan menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan
fungsi tambahan saja, sebaliknya pada
IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis di sediakan secara standard dan
merupakan default nya. Pada setting otomatis ini terdapata 2 cara tergantung
dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
- Setting otomatis stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian
IP address, hanya mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di
jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix alamat
dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang di peroleh dari
informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit
dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.
- Setting otomatis statefull
Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di
berikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat
IP, Dimana cara ini hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat
melakukan setting secara otomatis, informasi yang di butuhkan antara router, server
dan host adalah ICMP(Internet Control Message Protocol) yang telah di perluas.
Pada ICMP dalam IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management Protocol)
yang di pakai pada multicast dalam IPv4.
5.3 Perbandingan IPv4 dan IPv6
IP4 : Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga
jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar
alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat
IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat
mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk
mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari
cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara
permanen.
IPv4: Performa routing menurun
seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header
MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien
dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang
besar.
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh
kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi
melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap t erjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi–aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrun,Irvan(2005).Mengenal IP Versi 6.diakses dari http://student.eepis-its.edu/~a12ix/data/networking/irvan-ipv6.pdf,8
Mei 2010
Pardede,Franz(2008).Perbandingan IP Address V.4 dan
V.6.diakses dari http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/JARKOM%20FRANZ%20PARDEDE.doc,8
Mei 2010.
Rafiudin,Rahmat
(2005).IPv6 Addressing.Jakarta: Elex Media Komputindo.
http://falya93.blogspot.com/2010/12/pembagian-kelas-versi-4.html
http://www.klipang.com/setting-ip-address-static-di-xp-vista-atau-windows-7
0 komentar:
Posting Komentar