Kamis, 19 April 2012

MAKALAH JARINGAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Misi awal Internet adalah sebagai jaringan komunikasi non-profit. Pada awalnya, Internet didesain  tanpa memperhatikan dunia bisnis. Kemudian hal ini  menjadi masalah sekarang dan di masa depan. Dengan semakin banyaknya penghuni Internet, baik pencari informasi maupun penyedia informasi, maka kebutuhan akan pengalamatan di Internet makin membengkak. Kebutuhan besar akan IP address biasanya terjadi di jaringan komputer perusahaan dan LAN-LAN di lembaga pendidikan.


IP address sebagai sarana pengalamatan di Internet semakin menjadi barang mewah dan ekslusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP address yang valid dengan mudah. Oleh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat  menghemat IP address. Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah dengan meng-share suatu nomor IP address valid ke beberapa client IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa komputer bisa mengakses Internet walau kita hanya memiliki satu IP address yang valid. Salah satuMekanismeitudisediakanolehNetwork Address Translation (NAT).

Protokol internet pertama kali dirancang awal tahun 1980-an. Pada saat itu hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti sekarang ini. Pada awal tahun 1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat, pada saat itu juga orang-orang mulai menyadari cepat atau lambat alamat IPv4 yang sebesar 32 bit akan semakin terbatas dan sulit didapatkan pada masa-masa mendatang, selain itu internet sekarang ini mulai melewatkan aplikasi multimedia, sehingga ada beberapa masalah timbul pada traffic internet seperti masalah priority, bottleneck, dsbnya. Solusi untuk mengatasi keterbatasan alamat IPv4 ini adalah penggunaan NAT (Network Address Translation) dan CIDR (classes interdomain routing). Kedua digunakan dalam rangka penggunaan alamat IP secara hemat dan efisien. Namun solusi seperti NAT tidaklah menyelesaikan persoalan secara utuh. Ada beberapa hambatan muncul bila menggunakan NAT, seperti kesulitan pada aplikasi VoIP, kesulitan pada aplikasi IPSec, lalu lintas Muticast yang tidak dapat melewati NAT, dan NAT itu sendiri sebagai single failure box dimana bila mesin penyedia NAT rusak maka semua koneksi client dengan internet menjadi terputus.

Alasan utama untuk mulai beralih ke IPv6 adalah terbatasnya ruang pengalamatan. Padamasa sekarang ini bukan komputer saja yang terhubung ke internet namun peralatan sehari-hari seperti telepon seluler dan sebagainya juga terhubungkan ke internet, dapatkah anda bayangkan seberapa banyak alamat IP yang dibutuhkan untuk menghubungkan semua itu ke internet. Diperkirakan pada 1 sampai 7 tahun kedepan merupakan masa transisi dari IPv4 ke IPv6. Secara eksplisit berdasarkan kesepakatan IETF memang tidak ada tanggal pasti kapan umur IPv4 akan berakhir, namun masa transisi dari IPv4 ke IPv6 merupakan proses yang bertahap dan selama transisi harus ada jaminan bahwa proses tersebut tidak mengganggu aktifitas internet.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar lebih mengetahui mengenai teknologi IP versi 4 (IPV4) dan IP Versi 6 (IPV6) di dalam dunia jaringan.

Metode yang di gunakan dalam pembuatan artikel ini adalah dengan mengumpulkan berbagai sumber yang berhubungan dengan IP address V4 maupun V6, baik itu di dapatkan dari internet, maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).
                                               BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Kerangka Berpikir
Untuk  memperjelaskan kerangka berpikir, penulis dalam merancang system ini, maka dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.1.
Extreme Programmer Computer STMIK DIPANEGARA MAKASSAR mengadakan  seleksi penerimaan anggota baru.
Dengan adanya tugas ini diharapkan bias membantu pihak pengurus dalam mempertimbangkan kelulusan kami.
Setiap calon anggota baru masing – masing memberikan tugas sebagai salah satu persyaratan kelulusan dalam tahap persentase pembelajaran.
 



















Gambar 2.1 bagan kerangka berpikir


2.2  Jaringan
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisahakan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut jaringan komputer (computer network). Sebuah jaringan komputer paling sedikit terdiri dari dua komputer yang saling terhubung dengan sebuah media sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi resource dan saling berkomunikasi.Semua network berbasis pada konsep pembagian (sharing).

Jaringan komputer muncul dari adanya kebutuhan untuk berbagi data di antara parapengguna.Sekelompok komputer dan device lain yang saling terhubung membentuk sebuah network, sedangkan konsep dari komputer-komputer yang saling berbagi resource dikenal dengan istilah networking. Komputer-komputer yang termasuk ke dalam sebuah jaringan dapat saling berbagi resource berupa:
1.      Data
2.      Printer
3.      Internet
4.      Dan lain – lain

2.3  Klasifikasi Jaringan Komputer

2.3.1        Local Area Network

Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalamsebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakanuntuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer,scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.

LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.

LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil. LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai ratusan megabit/detik.
Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN broadcast.. Pada jaringan bus(yaitu kabel liner), pada suatu saat sebuah mesin bertindak sebagai master dan diijinkanuntuk mengirim paket. Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri untuk tidak mengirimkanapapun. Maka untuk mencegah terjadinya konflik, ketika dua mesin atau lebih inginmengirikan secara bersamaan, maka mekanisme pengatur diperlukan. Me4kanisme pengaturdapat berbentuk tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut Ethernet merupakan jaringan broadcast bus dengan pengendali terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps. Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja mereka inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-masing computer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak sebelum mengulangi lagi pengiriman.   Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya.

System broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps. Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis al;okasi statik dapat dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin, yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot waktunya sudah diterima. Alokasi statik sering menyia-nyiakan kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang perlu dikerjakan pada saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar sistem cenderung mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).

Metoda alokasi dinamik bagi suatu channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda alokasi channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit bus pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket ini bisa dilakukan setelah menerima giliran dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral,setiap mesin harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.

2.3.2    Metropolitan Area Network

Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yangberukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data dansuara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat rancangan menjadi lebih sederhana.

Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel.


2.3.3    Wide Area Network

Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, sertingkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh lebih sederhana.

Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-bit dari satu mesin ke mesin lainnya. Element switching adalah komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut paket switching node, intermidiate system, data switching exchange dan sebagainya.

Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan menggunakan istilah router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan terminologi ini. Dalam model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap host dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router (tapi bukan host) akan membentuk subnet. Istilah subnet sangat penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan routerrouter dan saluran-sakuran komunikasi yang memindahkan paket dari host host tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti lainnya sehubungan dengan pengalamatan jaringan.

Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas,dan kemudian baru diteruskan.

Subnet yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-point, store-andforward, atau packet-switched. Hampir semua WAN (kecuali yang menggunakan satelit) memiliki subnet store-and-forward. Di dalam menggunakan subnet point-to-point, masalah rancangan yang penting adalah pemilihan jenis topologi interkoneksi router. Gambar 1.5 menjelaskan beberapa kemungkinan topologi. LAN biasanya berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN.
           












BAB III

METODE PENELITITAN


3.1   Jenis Penelitian

3.1.1Penelitian Kepustakaan

Pengumpulan data dengan cara membaca buku mengenai literatur dan buku lain yang bersifat ilmiah yang ada hubungannya dengan materi  pembahasaan.

3.1.2Penelitian Lapangan
Kegiatan yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung dari objek penelitian melalui metode wawancara yaitu menanyakan berbagai informasi yang berkaitan dengan pembahasan. Misalnya menanyakan langsung kepada teman – teman mengenai program yang akan dibuat, mengamati proses atau langkah – langkah pembuatan program.


3.2   Teknik  Pengumpulan Data
Adapun teknik yang dilakukan dalam memperoleh data tersebut adalah metode wawancara yaitu menanyakan berbagai informasi yang berhubungan dengan kasus yang akan diselesaikan serta informasi lain yang berhubungan dengan hal tersebut.








BAB IV

LANDASAN TEORI

4.1  SEJARAH  TCP/IP

Seperti yang sudah disinggung pada bagian awal bahwa TCP/IP pada awalnya di kembangkan oleh suaru departemen pertahanan (Department of Defense atau DOD) di Amerika, yaitu pada tahun 1969 Lembaga Riset Departemen Pertahanan Amerika yaitu DARPA (Defence Advance Research project Agency), memberikan dan sebuah riset pengembangan jaringan komunikasi data antar computer. Tujuan riset adalah pengembangan aturan komunikasi antar computer yang manpu bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi yang telah terpasang dan tahan terhadap berbagai gangguan alam. Reset tersebut dan melahirkan ARPAnet, sehingga pad tahun 1972 ARPAnet mendemonstrasikan hasil riset tersebut di depan peserta the First International Conference on Computer Communications dengan menghubungkan 40 node.

Dalam perjalanan masaARPAnet semakin besar, protocol yang digunakan pada waktu itu NCP(Network Communication Protocol) sudah tidak mampu menampung node computer yang sudah semakin besar. DARPA selanjutnya memberikan dana riset untuk masalah tersebut, dengan tujuan membuat protocol yang lebih umum. MAka lahirlah protocol TCP/IP, yang selanjutnya pada tahun 1982 oleh DARPA dan pada tahun 1983 oleh ARPAnet menyatakan protokool TCP/IP di nyatakan menjadi standart untuk jaringan. Sebuah perusahaan BBN(Bolt Beranek Newman) membuat TCP/IP berjalan di atas computer dengan system operasi Unix, dan pada saat itulah Unix dan TCP/IP di kawinkan.

Dari keberhasilan yang telah di capainya, pada tahun 1984 terjaring lebih dari 1000host di internet. Dan karena jaringan sudah semakin besar, system penamaan lama cara host table tidak realistis untuk mengatur system penamaan host, kemudian di perkenalkan system baru yaitu DNS (Domain Name System) dan di gunakan sampai saat ini.

Pada tahun 1986, Lembag Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat yaitu U.S.National Science Foundation (NSF) memberikan dana dalam pembuatan jaringan TCP/IP yang di namakan NSFnet. Jaringan ini di gunakan untuk menggabungkan 5 buah pusat computer super dan memungkinkan terhubungnya universitas-universitas di Amerika Serikat dengan kecepatan jaringan backbone sebesar 56kbps. Jaringan inilah yang kemudian menjadi embrio dari internet yang sekarang kita kenal.

Pada tahun 1987berdirilah UUnet yang saat ini merupakan salah satu provider utama internet. Dari catatan terakhir masa itu host yang terhubung lebih dari 10.000. Kurang lebih pada tehun 1988 NFSnet kecepatan jaringan backbone ditingkatkan menjadi 1,544nbps(T1), dan pada saat itu ada beberapa Negara di eropa telah masuk ke jaringan NSFnet tersebut. Perkembangan internet menjadi semakin luas dan sampai menjangkau Australia dan Selandia baru pada tahun 1989. Tercatat pada tahun tersebut telah terhubung 100.000 host lebih.

Pada tahun 1991 telah di temukan aplikasi yang berjalan di internet WAIS(Wide Area Information Srvers), GOPHER, dan aplikasi yang sekarang ini menjadi primadona penggunaan internet yaitu WWW(World Wide Web). Pada saat itu kecepatan jaringan backbone NSFt telah di itngkatkan menjadi 45mbfs(T3).

Dan berdasarkan catatan terakhir yang ada, yaitu pada tahun 1992 jumlah host di internet mencapai 1juta host, suatu angka yang cukup signifikan perkembangannya jika dilihat hanya dalam orde 10tahun kurang sejak di lahirkan protocol TCP/IP. Dan selanjutnjya belum ada catatn terakhir yang mamapu merekam jumlah host sekarang ini yan gtergabung di internet karena semakin luas dan luas, apalagi jika termasuk host yang berada dalam lingkup jaringan dalam (Private) juga di hitung selain jaringan publik(Public) tadi. Mungkin dapat dikatakan sekarang ini jumlah yang tersambung hamper sama dengan jumlah computer yang aktif di gunakan di dunia ini.

4.2 PROTOKOL

Protokol dapat di misalkan sebagai 2 orang yang berasal dari bangsa yang berbeda akan berdilaog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya dapat mengerti dan berbicara dengan bahasa kebangsaannya masing-masing, sehingga dapat di pastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu agar dialog dan komunikasi dapat bverjalan dengan lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog jasa penterjemah atau protocol.

Demikian juga halnya 2 komputer dari pabrik yang berbeda ketika akan berkomunikasi dengan caranya masing-masing juga tidak akan terselenggara dialog yang baik. Sehingga agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapainya dialogyang di mengerti oleh kedua computer tersebut, maka harus menggunakan suatu protocol yang dapat digunakan secara umum.

Proltokol internet pertama kali di rancang pada awal tahun 1980an. Akan tetapi pada saat itu protocol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa node saja dan tidak diprediksikan akan tumbuh secara global seperti saat ini. Baru pada awal tahun 1990 an mulai di sadari bahwa internet mulai tumbuh ke seluruh dunia dengan pesat. Sehingga mulai banyak bermunculan berbagi jenis protocol yang di gunakan untuk beberapa kalangan tertentu. Dengan terciptanya banyak jenis protocol, maka timbul suatu masalah baru dimana jenis protocol dari sebuah pabrik tertentu tidak dapat saling berkomunikasi terhadap protocol jenis lain. Sehingga pad akhirnya suatu badan, yaitu International Standard Organisation(ISO) membuat standarisasi protocol yang saat ini di kenal dengan protocol model Open System Interconnection atau yang dikenal  dengan OSI. Tetapi di karenakan model OSi ini adalah sebgai konsep dasar dan preferensi teori cara bekerja sebuah protocol, dalam perkembangannya protocol TCP/IP di gunak nsebagai standar de facto, yaitu standar yang di terima karena pemakainnya secar sendirinya semakin berkembang.

4.3  TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL(TCP)
TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per – segmen, artinya paket dat di pecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran packet kemudian di kirim satu hingga selesai. Agar pengiriman dat sampai dengan baik, maka pada saat setiap packet pengiriman, TCp akan menyertakan nomor seri (sequence number). Adapun komputer tujuan yang menerima packet tersebut harus mengirim balik senuah signal Acknowledge dalam satu periode yang di tentukan. Bila pad waktunya computer tujuan belum juga memberika ACK maka terjadi “time out” yang menandakan pengiriman packet gagl dan harus di ulang kembali. model protocol TCP di sebut sebagai connection oriented protocol. Berbeda pada model protocol UDP (User Datagram Protocol) disebut sebagai connectionless protocol.

Pada TCP terdapat port, port merupakan pintu masuk data gram dan packet data. Port data dibuat mulai dari port 0 sd port 65.536. Port 0 sampai dengan 1024 di sediakan untuk layanan standar, seperti FTP pada port 21, Telnet pada port 23, POP3 pada port 110, HTTP pada port 80 dan lainnya. Port ini lebih dikenal dengan nama wellknown port.





4.4  INTERNET PROTOCOL (IP)
IP address atau alamat IP yang bahasa awamnya bias disebut dengan kode pengenal computer pada jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena tanpa alamat IP seseorang tidak akan dapat  terhubung dengan internet. Setiap computer yang terhubung dengan internet setidaknya harus memiliki satu buah alamat IP pada setiap peangkat yang terhubung ke internet dan alamat IP itu sendiri harus Unik karena tidak boleh ada computer/server/perangkat jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP yang sama di internet.

Alamat IP (IP v4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang 32 bit yang di pakai  untuk mengidentifikasi host pada jaringan. Alamat IP ini di berika secara unik pada masing-masing computer/host yang terhubung ke internet. prinsip kerjanya adalah packet-packet yang membawa data di muati alamat IP dari computer pengirim data kepada alamat IP pada computer yang akan di tuju, kemudian data trsebut dikirim ke jaringan. Packet-packet ini kemudian di kirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju ke computer yang dituju. Seluruh computer/host yang tersambung ke internet, di bedakan hanya  berdasarkan alamt IP ini, oleh karena itu tidak boleh terjadi duplikasi pada alamat IP untuk setiap yang terhubung ke ke jaringan internet.

Setelah IP v4 sukses penggunaanya oleh para pengguna internet, kemudian timbul suatu permasalahan baru dimana IP v4 hanya dapat menam[ung para pengguna internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangka ndi perkirakan pada beberapa tahun menjelang era globalisasi para pengguna internet akan mengalami lonjakan yang cukup tajam yang akhirnya akan membuat para pengguna internet baru akan kehabisan alamat IPv4. berdasarkan hal itulah kemudian di rancang internet protocol baru yang di namakan IPnext generation pada (IPng) tahun 1996 yang penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses sebelumnya.

IPv6 adalah suatu protocol layer ketiga terbaru yang di ciptakan untuk menggantikan IPv4 atau yang sering di kenal sebagai IP. Alasan pertama dari penciptaan internet protocol version 6 (IPv6) ini adalah untuk mengoreksi masalah pengalamatan pada versi 4(IPv4). Karena kebutuhan akana alamat internet semakin banyak, maka IPv6 di ciptakan dengan tujuan untuk memberikan pengalamatan yang lebih banyak di bandingkan dengan IPv4, sehingga perubahan pada IPv6 masih berhubungan dengan pengalamatan IP sebelumnya.

Konsep pengalamatan pada IPv6 memiliki persamaan paad IP v4, akan tetapi lebih di perluas dengan tujuan untuk menciptakan system pengalamatan yang bias mendukung perkembangan internet yang semakin pesat dan penggunaan aplikasi baru  di masa depan. Perubahan terbesar pada IPv6 adalah terdapat pada header, yaitu penungkatan jumlah alamat dari 32 bit(IPv4) menjadi 128bit(IPv6).






BAB VI

PEMBAHASAN KASUS

5.1  Sejarah Lahirnya IP versi 4
 
IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. IP versi ini memiliki keterbatasan yakni hanya mampu mengalamati sebanyak 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv4 adalah 192.168.0.3.Pada IPv4 ada 3 jenis Kelas, tergantung dari besarnya bagian host, yaitu kelas A (bagian host sepanjang 24 bit , IP address dapat diberikan pada 16,7 juta host) , kelas B (bagian host sepanjang 16 bit = 65534host) dan kelas C (bagian host sepanjang 8 bit = 254 host ). Administrator jaringan mengajukan permohonan jenis kelas berdasarkan skala jaringan yang dikelolanya.Konsep kelas ini memiliki keuntungan yaitu : pengelolaan rute informasi tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.

Pemberian alamat dalam internet mengikuti format IP address (RFC 1166). Alamat ini dinyatakan dengan32 bit (bilangan 1 dan 0) yang dibagi atas 4 kelompok (setiap kelompok terdiridari 8 bit atau oktet) dan tiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal, misalnya 100.3.1.100 yang jika dinyatakan dalam binary menjadi 01100100.00000011.00000001.01100100. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat 32, atau 4.294.967.296 alamat. Format alamat ini terdiri dari 2 bagian, net id dan host id.Net id sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan host id menyatakan alamat lokal (host/router). Dari 32 bit ini, tidak boleh semuanya angka 0 atau 1 (0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast). Dalam penerapannya, alamat internet ini diklasifikasikan kedalam kelas (A-E).Alasan klasifikasi ini antara lain :
o   Memudahkan system pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
o   Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
o   Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakan jaringan tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.
o   Membedakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host / router.

5.1.1 Pembahasan IP Versi4
Alamat IP (IP v4) pada awalnya adalah sederetan bilangan biner sepanjang 32 bit yang di pakai  untuk mengidentifikasi host pada jaringan. Alamat IP ini di berika secara unik pada masing-masing computer/host yang terhubung ke internet. prinsip kerjanya adalah packet-packet yang membawa data di muati alamat IP dari computer pengirim data kepada alamat IP pada computer yang akan di tuju, kemudian data trsebut dikirim ke jaringan. Packet-packet ini kemudian di kirim dari router ke router dengan berpedoman pada alamat IP tersebut menuju ke computer yang dituju. Seluruh computer/host yang tersambung ke internet, di bedakan hanya  berdasarkan alamt IP ini, oleh karena itu tidak boleh terjadi duplikasi pada alamat IP untuk setiap yang terhubung ke ke jaringan internet.

Setelah IP v4 sukses penggunaanya oleh para pengguna internet, kemudian timbul suatu permasalahan baru dimana IP v4 hanya dapat menampung para pengguna internet sebanyak 4,3 milyar saja, sedangka ndi perkirakan pada beberapa tahun menjelang era globalisasi para pengguna internet akan mengalami lonjakan yang cukup tajam yang akhirnya akan membuat para pengguna internet baru akan kehabisan alamat IPv4. berdasarkan hal itulah kemudian di rancang internet protocol baru yang di namakan IPnext generation pada (IPng) tahun 1996 yang penggunaanya secara bertahap akan menggeser penggunaan dari IPv4 yang telah sukses sebelumnya.

5.1.2 Pembagian Kelas IPv4
Pada IPv4 dapat di bagi menjadi 5 kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu :
  • Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host)
  • Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host)
  • Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit , terdiri dari 254 host)
  • Kelas D (bagian host sepanjang 28 bit , Multicast  Address)
  • Kelas E (bagian host sepanjang 28 bit , Digunakan untuk keperluan masa depan)

Alamat IPv4 dapat juga di bagi menjadi 5 bagian, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Akan tetapi kelas yang paling banyak digunakan adalah kelas A, B dan C saja, karena kelas E di gunakan untuk alamat multicase yang tidak memilki network ID dan host ID, sedangkan kelas E di gunakan untuk penggunaan khusus. Berikut adalah gambar pembagian kelas dari alamat IPv4 .

Bit       0                         8                       16                       24                      32

                     Byte 1                Byte 2                 Byte 3                Byte 4

0 network ID
Host ID                                                                   
kelas A
 
10            Network ID
Host ID
kelas B
110           Network ID
Host ID
kelas C
1110 Multicast Address
kelas D
1111 Digunakan untuk keperluan masa depan
kelas E
Untuk lebih jelasnya lagi dalam pembagian kelas dalam IPv4, maka dapat dilihat melalui table pembagian kelas IPv4

Bit
Inisial a
Format
Range a
Jumlah
Kelas
Kelas
Bagian
Network
Bagian
Host
Guna
0…
0hhhhhhh.hhhhhhhh.
hhhhhhhh. hhhhhhhh
0-127
126
A
A
b,c,d
Jaringan besar
10…
10hhhhhh.hhhhhhhh. hhhhhhhh. hhhhhhhh
128-191
16.384
B
a,b
c,d
Jar.menengah
110…
110hhhhh.hhhhhhhh.
hhhhhhhh. hhhhhhhh
192-223
2.097.152
C
a,b,c
d
Jar. kecil
1110…
1110mmmm.
mmmmmmmm.
mmmmmmmm.
mmmmmmmm
224-247
-0
D
a,b,c
d
Cadangan:IPmulticasting
1111…
1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.
rrrrrrrr
248-255
-
E
a,b,c
d
Cadangan : eksperimen
5.1.3 Table pembagian kelas IPv4

5.1.4 Format Alamat IPv4
Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC1166). Alamat ini di nyatakan dengan 32bit(bilangan 0 dan 1) yang di bagi atas 4 bagian (setiap bagian terdiri dari 8 bit/octet) dan tiap kelompok di pisahkan dalam sebuah tanda titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat di lakukan dengan angka decimal, misalnya alamat IP 192.168.1.2 yang jika dinyatakan dalam bilangan biner menjadi 1100 0000.1010 1000.0000 0001.0000 0010. Dari 32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat di tuliskan adalah 2 pangkat 32 atau 4.294.967.296 alamat.

Adapun format alamat IPv4 terdiri dari 2 bagian, net id dan host ed. Net id sendiri menyatakan alamat jaringan sedangkan host ed menyatakan alamat local(host/router). Akan tetapi dari 32 bit ini tidak boleh semuanya angka 0 atau 1(0.0.0.0 digunakan untuk jaringan yang tidak di kenal dan 255.255.255.255 digunakn untuk broadcast).Sebagai contoh adalah :
Alamat IPv4 dalam bilangan biner :
11000000.10101000.00000001.00000010


Setelah di konversi ke bilangan decimal menjadi :
192.168.1.2

5.1.5 Pengalamatan IPv4
Alamat IP (dalam hal ini adalah IPv4) di gunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host computer. Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IPv4, maka umumnya penamaan yang di gunakan adalah berdasarkan bilangan decimal atau sering di sebut sebagai notasi dotted decimal.

IPv4 memilki sifat yang di kenal sebagai : unriable, connectionless, datagram delivery service. IP address merupakan bilanagan biner 32 bit yang di pisahkan dengan oleh tanda pemisah berupa titik setiap 8 bit nya. Tiap 8 bit ini di sebut sebagai octet. Bentuk IP address adalah sebagai berikut :
(setiap symbol ”x” dapat di gantikan dengan angka 0 atau 1)
xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx.
Alamat IP dapat dibagai menjadi 2 bagian, yaitu :
Network ID
Host ID

5.1.6  Keamanan IPv4
Saat ini metode dengan menggunakan S-HTTP(Secure-HTTP) untuk pengiriman nomor kartu kredit, ataupun data pribadi dengan mengenkripsinya, mengenkripsi email dengan PGP (Pretty Good Privacy) telah dipakai secara umum. Akan tetapi cara di atas adalah security yang di tawarkan oleh aplikasi. Dengan kata lain bila ingin memakai fungsi tersebut maka kita harus memakai aplikasi tersebut. Jika membutuhkan security pada komunikasi tanpa tergantung pada aplikasi tertentu maka di perlukan fungsi security pada layer TCP atau IP, karena IPv4 tidak mendukung fungsi keamanan ini kecuali di pasang suatu aplikasi khusus agar bisa mendukung security.

5.1.7 Kekurangan IP v4
semakin bertambahnya pengguna jaringan internet...karena ip v4 hanya menggunakan binary , maka dikuatirkan semua nomor IP yang tersedia tidak akan cukup untuk memenuhi pengguna internet di nasa akan datang

5.2 Sejarah lahirnya IP versi6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6.Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah21DA-00D3-0000-2F3B-02AA-00FF-FE28-9C5A.Pertumbuhan internet yang sangat cepat baik di segi pemakai internet di rumah,perkantoran, sekolah, instansi-instansi maupun perkembangan pesat perangkat  telekomunikasi yang sudah mulai menggabungkan IP kedalam teknologinya (convergence) di seluruh dunia telah menyebabkan alamat IPv4 dengan format 32bit binary yang sudah digunakan sejak awal keberadaan internet, tidak bias lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka waktu 20 tahun kedepan atau bahkan lebih cepat dari itu.

Demikian hasil riset dan perhitungan para pakar dari     komunitas terbuka internet (The Internet Engineering Task Force , IETF) menyebutkan. Dengan hanya 32 bit format address hanya bias menampung kebutuhan :32= 2 IPv4 Address= 4,294,967,296 IPv4 Address Bayangkan, penduduk  dunia saat ini adalah 6,5 Milyard. Jika nantinya masing-masing punya satu komputer, 1 Laptop (mobile), 1 PDA, 2 Handphone (GSM &CDMA).Lalu setiap perangkat butuh 1 IP address untuk bisa connected each other.Berapa jumlah IP yang dibutuhkan untuk taruhlah 3 Milyar dari penduduk dunia (bahkan dari 4 milyard IP versi 4 ini tidak keseluruhan bias dipakai) Kekurangan alamat IPv4 ini tentu saja akan membuat perkembangan internet khususnya komunikasi data akan menjadi terganggu karena tidak ada lagi IPv4 yang bias dialokasikan untuk setiap komputer, perangkat lain yang akan terkoneksi baik ke internet maupun antar perangkat.Langkah anti sipasi awal sebenarnya sudah dilakukan dengan teknologi NAT (Network Address Translation) yang bekerja dengan cara melakukan penterjemahan satu alamat IPv4 public kebanyak IPv4 private.

Sehingga satu alamat IPv4 public biasa dipergunakan untuk banyak perangkat yang akan terkoneksi ke internet. Teknologi ini sudah berkembang luas namun memiliki keterbatasan untuk interkoneksi antar jaringan yang cukup besar dan berbeda kebijakan pengalamatan,berikutnya kebutuhan gateway untuk penterjemahan alamat, serta keterbatasan pengembangan protocol internet terutama untuk aplikasi yang langsung terhubung satu sama lain (peer-to-peer) seperti Peer-to-Peer Games dan VoIP misalnya yang membutuhkan IPv4 public untuk bisa bekerja dengan baik.Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka internet membukadiskusi para pakar untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format alamat IP generasi berikutnya setelah IPv4 (IPng, IP Next Generation) yang kemudian menghasilkan banyak RFC (request for comments) yakni dokumen stardard yang membahas protocol, program, prosedur serta konsep internet IPv6. Setelah melalui pembahasan yang panjang, pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 alamat IPversi 6 sebagai IP generasi berikutnya (IPng) pengganti IP versi 4.

IPv6 ini menggunakan format 128 bit binary sehingga bias menampung kebutuhan:128=2IPv6Address=340,282,366,920,938,463,463,374,607431,768,211,456 IPv6 Address Pengembangan IPv6 sampai saat ini sudah dilakukan oleh banyak pihak yang ada  diseluruh dunia termasuk Service Provider, Internet Exchange Point, ISP regional,Militer serta Universitas.Untuk Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP dan ISP. Dan berdasarkan data statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosat.net serta CBN, pesat.net, NTT).

5.2.1 Pembahasan IPV6

 Penggunaan IPv6 yang memilki nama lain IPng (IP next generation) pertama kali di rekomendasikan pada tanggal 25 juli di Toronto pada saat pertemuan IETF. Perancanagan dari IPv6 ini di latarbelakangi oleh keterbatasan pengalamatan IPv4 yang saat ini memiliki panjang 32 bit dirasa tidak dapat menangani seluruh pwngguna internet di masa depan akibat dari pertumbuhan jaringan pengembangan jaringan khususnya internet.

5.2.2  Keamanan IPv6
Pada IPv6 telah mendukung komunikasi komunikasi terenkripsi maupun authentification pada layer IP. Dengan memilki fungsi security pada  IP itu sendiri, maka dapat di lakukan hal seperti packet yang di kirim dari host tertentu seluruhnya di enkripsi. Pada IPv6 untuk authentification dan komunikasi terenkripsi memakai header yang di perluas ynag di sebut AH (Authentification Header) dan payload yang di enkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut di tambahkan.

Fungsi security yang di pakai pada layer aplikasi, mislnya pada S-HTTP dipaakai SSL sebagai metode enkripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode enkripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya, pada IPv6 tidak di tetapkan cara tertentu dalam metode enkripsi dan manajemen kunci, sehingga mnejadi fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal sebagai Sh(Security Assocaition). Fungsi Security pada IPv6 selain pemakaian pada komunikasi terenkripsi antar sepasang host dapat pula melakukan komunikasi terenkripsi antar jaringan dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari 2 jaringan yang melakukan komunikasi tersebut.

5.2.3  Pengalamatan IPv6
Seperti diketahui sebelumnya, IPv6 di ciptakan untuk menangani masalah-masalah yang terdapat pada IP, akan tetapi perubahan dan penambahan pada IPv6 tersebut di buat tanpa melakukan perubahan pada core sebenarnya dari IP itu sendiri. Addressing atau pengalamatan merupakan perubahan yang mencolok yang dapat di lihat dari perbedaan antara IPv6dengan IPv4,  akan tetapi perubahan tersebut merupakan hal  bagaimana pengalamatan tersebut di implemntasikan dan di gunakan.
  1. Karakteristik Model pengalamatan IPv6
Secara umum karakteristik model pengalamatan model pada IPv6 memiliki dasar yang sama dengan pengalamatan IPv4. Berikut adalah karakteristik model dari pengalamatan IPv6 :
    • Core Function of Addressing (Fungsi Inti dari Pengalamatan)
2 Fungsi utama dari pengalamatan adalah network interface identification dan routing. Routing merupakan suatu kemudahan untuk melakukan proses struktur dari pengalamatan pada internetwork.
    • Network Layer Addressing (Pengalamatan Layer Jsaringan)
Pengalamatan IPv6 masih berhubungan satu dengan yang lainnya dengan network layer pada jaringan TCP/IP  dan langsung dari alamat data link layer (sering disebut phsycal).
    • Jumlah pengalamatan IP per device (alat)
Pengalamatan biasanya di gunakan untuk menandai perangkat jaringan sehingga setiap computer yang terhubung biasanya akana memilki 1 alamat(unicase), dan router dapat memilki lebih dari satu alamat untuk masing-masing physical network yang terhubung.
    • Address Innerpretation and Prefix Representation
Alamat IPv6 memiliki kesamaan kelas dengan alamat IPv4 dimana masing-masing memiliki bagian network identifier dan bagian host identifier. Jumlah panjang prefix digunakan untuk menyatakan panjang dari network ID itu sendiri(prefix length)
    • Private and Public Address
Kedua type dari alamat tersebut terdapat pada IPv6, walaupun kedua type tersebut di definisikan dan di gunakan untuk keperluan yang berbeda.
  1. Type Alamat Pendukung IPv6
Satu perubahan penting yang terdapat pada model pengalamatan dari IPv6 adalah type alamat yang di dukungnaya. Pada IPv4 hnaya mendukung 3 type alamat seperti : unicast, multicast, dan broadcast dengan actual traffic yang paling banyak di gunakan adalah alamat unicast. IP multicast pada IPv4 tidak di kembangkan untuk keperluan luas sampai beberapa tahun setelah internet di luncurkan dan terus berlanjut dengan beberapa isu yang menghambat dari perkembangannya. Sedangkan IP broadvast memiliki beberapa alas an yang di tolak dengan alas an performansi (performance).
Pada IPv6, juga memiliki 3 type alamat seperti IPv4 akan tetapi dengan beberapa perubahan. Type alamat IPv6 terbagi mnjadi 3, yaitu : unicast, multicast, dan anycast. Selain ke tiga pembagian type alamat tersebut, IPv6 juga memilki 1 type alamat lagi yang di gunakan untuk keperluan di masa yang akan dating yang dinamakan dengan reserved.
a.       Alamat Unicast
Alamat Unicast digunakan untuk komunikasi 1 lawan 1 dengan menunjuk 1 host. Alamat Unicast dapat di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
      >>. Alamat Global
      >>. Alamat Link Lokal
      >>. Site Lokal
      >>. Compatible
b.      Alamat Multicast
Alamat Multicast di gunakan untuk komunikasi 1 lawan banyak dengan menunjuk host dari group.
c.       Alamat Anycast
Alamat Anycast digunkan ketika suatu paket harus dikirimkan kebeberapa member dari group dan bukan mengirimkan ke seluruh member dari group atau dapat juga di katakana menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu host saja.

  1. Ukuran Alamat IPv6
Secara teori ukuran/panjang dari alamat IP mempengaruhi jumlah alamat yang tersedia. Semakin panjang alamat IP maka semakin banyak pula ruang alamat yang tersedia untuk pemakainya. Seperti diketahui bahwa jumlah lamat IPv4 sangatlah kecil untuk mendukung teknologi Internet di mass depan dimana hal ini merupakan implikasi dari bagaimana alamat internet tersebur di gunakan.
Berbeda dengan IPv6. dengan alas an utnuk mengatasu kekurangan akan alamat pada internet, maka IPv6 menggunakan ukuran alamt sebesar 128 bit yang di bagi menjadi  16 oktet dan masing-masing octet terdiri dari 8 bit. Jika semua alamat digunakan, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :


2128 bit =  340.282.366.920.938.463.374.607.431.768.211.456
Alamat

Apabila di tulis dalam bentuk scientific, maka sekitar 3.4* 1038 , atau sekitar 340 triliun triliun triliun. Melebihi  kapasitas pendududk di dunia yang akan terhubung internet di masa depan.
Akan tetapi terdapat beberapa kelemahan untuk mendapatkan atau menciptakan kapasitas ruang alamat yang besar. dengan pertimbangan menggunakan 64 bit sekalipun maka akan di dapatkan jumlah alamat sebesra 18 juta triliun. Dengan jumlah alamat sebanyak itu maka masih memungkinkan penggunaan internet di masa mendatang. Akan tetapi penggunaan lebar alamat 128 bit pada IPv6 adalah untuk alas an fleksibilitas bila dibandingkan dengan lebar alamat 64 bit.

5.2.4 Keunggulan IPv6
IPv6 memiliki berbagai keunggulan di bandingkan denga IPv4. Adapun keunggulan dari IPv6 adalah :
  1. Otomatisai setting(stateless less auto configuration).
Alamat pada IPv4 pada dasaranya statis terhadap host. Biasanya di berikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal ini bias di lakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP, tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja,  sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk mensetting secara otomatis di sediakan secara standard dan merupakan default nya. Pada setting otomatis ini terdapata 2 cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull.
  1. Setting otomatis stateless
Cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pemabgian IP address, hanya mensetting router saja di mana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix alamat dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang di peroleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai alamat IP dari host tersebut.

  1. Setting otomatis statefull
Merupakan pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang di berikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan alamat IP, Dimana cara ini hamper mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang di butuhkan antara router, server dan host adalah ICMP(Internet Control Message Protocol) yang telah di perluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini termasuk pula IGMP(Internet Group Management Protocol) yang di pakai pada multicast dalam IPv4.

5.3 Perbandingan IPv4 dan IPv6

IP4 : Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.
IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.
IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing. Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.
IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.
IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.
IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan  lain  dengan  tetap t erjaganya  kelangsungan  sambungan. Fitur ini  mendukung perkembangan aplikasi–aplikasi.


DAFTAR PUSTAKA

Nasrun,Irvan(2005).Mengenal IP Versi 6.diakses dari http://student.eepis-its.edu/~a12ix/data/networking/irvan-ipv6.pdf,8 Mei 2010
Pardede,Franz(2008).Perbandingan IP Address V.4 dan V.6.diakses dari http://www.unsri.ac.id/upload/arsip/JARKOM%20FRANZ%20PARDEDE.doc,8 Mei 2010.
Rafiudin,Rahmat (2005).IPv6 Addressing.Jakarta: Elex Media Komputindo.
http://falya93.blogspot.com/2010/12/pembagian-kelas-versi-4.html
http://www.klipang.com/setting-ip-address-static-di-xp-vista-atau-windows-7

0 komentar: