Senin, 14 Mei 2012

Cara Berpikir Cerdik, Kritis dan Ilmiah

  A. Pendahuluan

Masa belajar di perguruan tinggi adalah masa yang penting bagi pengembangan nilai kepribadian. Anda akan ditantang menghadapi gagasan-gagasan dan filosofi baru. Anda akan membuat keputusan-keputusan pribadi dan karir yang akan mempengaruhi hidupnya. Salah satu pelajaran terpenting yang akan diperoleh di perguruan tinggi adalah mengatur waktu antara bekerja, belajar dan bersantai. Bila anda mampu mengembangkan manajemen waktu dan kemampuan belajar yang baik di awal masa perkuliahan, maka tahun-tahun perkuliahan berikutnya akan dijalani dengan sukses.

Definisi Berpikir Ilmiah

Definisi Berpikir Ilmiah
  1. Berfikir ilmiah adalah berfikir yang logis dan empiris. Logis: masuk akal, empiris: Dibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. (Hillway,1956).
  2. Berpikir ilmiah adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan, mengembangkan dsb. secara ilmu pengetahuan (berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengethuan. Atau menggunakan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. uripsantoso.wordpress.com
  3. (Menurut Salam (1997:139)Pengertian berpikir ilmiah)

Apa itu kerangka berpikir?

Kerangka berpikir berbeda dengan sekumpulan informasi atau hanya sekedar sebuah pemahaman. Lebih dari itu kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya.
Untuk mendapatkan sebuah kerangka berpikir akan suatu hal bukan sesuatu yang mudah, diperlukan suatu pemikiran yang mendalam, tidak menyimpulkan hanya dari fakta yang dapat terindra, atau hanya dari sekedar informasi-informasi yang terpenggal. Selain itu diperlukan sebuah pemikiran yang cerdas dan mustanir (cemerlang) akan setiap maqlumat tsabiqah (informasi ) yang dimilikinya dan berupaya dengan keras menyimpulkan sesuatu kesimpulan yang memunculkan keyakinan.

Selasa, 08 Mei 2012

PERANAN MANAJEMEN KONFLIK PADA SUATU ORGANISASI

PENDAHULUAN
Dalam sebuah organisai, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja
saling terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di
dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi
yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan yang buruk dihasilkan,
komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing hitam.
Para manajer bergantung kepada ketrampilan berkomunikasi mereka dalam
memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses perumusan keputusan,

Minggu, 06 Mei 2012

Politik dan Ekonomi


Politik dan Ekonomi
Oleh M. Masad Masrur
Konsepsi Politik
Untuk memahami apa yang disebut dengan sistem politik, dapat di tempuh dua jalan. Jalan pertama, dengan cara menyepakati bahwa yang di maksud dengan sistem politik ialah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan. Jalan kedua, ialah dengan menguraikan sedemikian rupa tiap kata yang menbentuk istilah sistem politik sehingga sejauh mungkin dapat diterima oleh umum.

ALASAN-ALASAN MANUSIA BERAGAMA

Mengapa manusia beragama? Jawaban sederhananya adalah karena manusia mempunyai naluri religius untuk menyembah sesuatu di luar dirinya. Namun, jika ditelaah lebih mendalam, maka alasan-alasan manusia beragama ternyata tidak sederhana. Ada banyak faktor yang menjadikan manusia beragama; sekaligus mengembangkan pola-pola keberagamaannya. Pada umumnya, manusia beragama, di dalamnya ada upaya sungguh-sungguh untuk menyembah dan percaya kepada Ilahi, karena pelbagai alasan. Misalnya,

Jumat, 04 Mei 2012

Game Hacking

- Jalankan dulu permainannya. Lalu pilih Original-Indonesian dan isi Hacker ID sesuka kamu (maksimal 10 karakter) dan tekan enter.
- Nah, setelah itu kamu akan menerima pesan yang berisi sebuah misi yang harus kamu kerjakan klik Kotak Masuk dan baca misinya (Coppas ke Notepad agar kamu tidak lupa).
- Tutup pesan dan laksanakan tugas.

YAHUDI bukan ISRAEL

Sungguh sangat memprihatinkan, banyak di antara kaum muslimin sering tidak sadar dan lepas kontrol ketika berbicara. Tidak hanya terjadi pada orang awam, bisa kita katakan juga terjadi pada sebagian besar pelajar atau bahkan mereka yang merasa memiliki banyak tsaqafah islamiyah.
Barangkali mereka lupa atau mungkin tidak tahu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya ada seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan murka Allah, diucapkan tanpa kontrol akan tetapi menjerumuskan dia ke neraka.” (HR. Al Bukhari 6478

Al Kisah Tentang YAHUDI

 
Sebelum seratus tahun yang lalu, Yahudi bukan siapa-siapa. Mereka adalah gelandangan miskin yang terusir dari semua negara, tertindas, terpinggirkan, tidak punya negara, kelaparan dan kedinginan.

Memang betul dan harus kita akui bahwa Yahudi itu umumnya terdiri dari orang-orang yang ulet, tahan uji, biasa hidup melarat. Mungkin hal inilah yang menempa mereka menjadi semakin kuat secara sunnatullah. Dan menjadi dendam kesumat tujuh turunan yang mereka wariskan dari nenek moyang.

Tentang terusirnya Yahudi dari berbagai belahan bumi, hal itu disebabkan karena karakter mereka yang culas, licik, makan teman, gemar berdusta, hobi berkhianat, pandai menipu, lintah darat, pelit, egois, suka menjilat dan oportunis. Dan satu lagi karakter asli mereka, pengecut

9 watak jelek orang yahudi terhadap muslimin·


Watak Yahudi Pertama: Mereka tidaklah pernah ridho dengan kita umat Islam sampai kita mau melepaskan agama kita.
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah: 120)
Perhatikanlah saudaraku. Janganlah engkau terpengaruh dengan kaum sekuler yang keliru dalam memahami ayat ini. Kaum sekuler berpendapat bahwa ayat ini ditujukan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja ketika beliau masih hidup. Yahudi dan Nashrani pada zaman ini berbeda dengan yang dulu. Benarkah demikian?