- Keterbatasan dan ketidakmampuan psikologis. Manusia mempunyai pelbagai cara untuk mengembangkan hidup dan kehidupannya sehingga, secara fisik, dapat bertahan serta tidak musnah. Namun, dibalik itu, pada dirinya masih tersimpan banyak kekurangan serta ketidakmampuan dan keterbatasan. Karena itu, manusia ingin memperoleh kekuatan baru dari TUHAN, yang diajarkan oleh agama-agama. Jadi, manusia beragama agar TUHAN memberi kekuatan serta kemampuan untuk menjalani hidup dan kehidupan
- Ketidakmampuan menghadapi pelbagai rintangan hidup dan kehidupan setiap hari. Biasanya sikon seperti itu membuat manusia menjadikan agama sebagai tempat pelarian terakhir. Hal itu terjadi dengan harapan bahwa TUHAN yang diajarkan dalam agama-agama mampu memberikan kemampuan kepadanya agar bisa menghadapi rintangan hidup dan kehidupannya.
- Keinginan yang tidak tercapai serta ketidakpastian karena adanya perubahan sikon hidup dan kehidupan. Merasa tidak mempunyai kepastian masa depan karena tak mampu mengikuti perubahan, sehingga mengalami stagnasi berpikir, kemudian melarikan diri kepada hal-hal rohaniah.
- Kompleksitas permasalahan yang dihadapi, misalnya keterbelakangan; kebodohan; kemiskinan; penderitaan; dan lain-lain.
- Di samping semua hal tersebut, ada orang yang menjadi pemeluk atau umat salah satu agama dengan alasan-alasan khas, misalnya
- memperoleh kepastian keselamatan; dengan menjalankan ajaran-ajaran agama, seseorang [menjadi penganut agama] agar memperoleh kepastian masa depan hidup kekal setelah kematian
- mengingatkan diri sendiri bahwa ada TUHAN yang menciptakan serta mengatur segala sesuatu, termasuk hidup dan kehidupan; sehingga dirinya menyembah-Nya dengan benar serta mengikuti semua kehendak-Nya
- ajaran-ajaran agama sebagai pagar pembatas agar tidak jatuh serta terjerumus ke dalam cara-cara hidup yang buruk serta negatif; menjadikan diri sendiri sadar sekaligus takut untuk melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum-hukum masyarakat
- memberi pengaruh positif pada hidup dan kehidupan secara pribadi dan anggota masyarakat; serta ikut ambil bagian dalam pembangunan serta perbaikan masyarakat melalui berbagai bidang hidup dan kehidupan
- ajaran agama menjadikan manusia mempunyai sikap moral dan etika yang baik, sehingga mampu membangun relasi antar sesama dengan penuh tanggungjawab, mendorong seseorang untuk berbuat kebajikan, membantu, menolong, memperhatikan sesama manusia berdasarkan kasih
- memberi dorongan kepada dirinya sehingga berani berjuang menegakkan keadilan, kebenaran, demokrasi, toleransi, kerukunan, serta hak asasi manusia, termasuk memelihara serta menata lingkungan hidup
Minggu, 06 Mei 2012
ALASAN-ALASAN MANUSIA BERAGAMA
Mengapa
manusia beragama? Jawaban sederhananya adalah karena manusia mempunyai
naluri religius untuk menyembah sesuatu di luar dirinya. Namun, jika
ditelaah lebih mendalam, maka alasan-alasan manusia beragama ternyata
tidak sederhana. Ada banyak faktor yang menjadikan manusia beragama;
sekaligus mengembangkan pola-pola keberagamaannya. Pada umumnya, manusia
beragama, di dalamnya ada upaya sungguh-sungguh untuk menyembah dan
percaya kepada Ilahi, karena pelbagai alasan. Misalnya,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar