Sekilas tentang mickrotik
Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun
oleh pemilik warnet. Mikrotik OS menjadikan computer menjadi router network
yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan
kabel maupun wireless.
Dalam tutorial kali ini penulis menyajikan pembahasan dan petunjuk
sederhana dan simple dalam mengkonfigurasi mikrotik untuk keperluan-keperluan
tertentu dan umum yang biasa dibutuhkan untuk server/router warnet maupun
jaringan lainya, konfirugasi tersebut misalnya, untuk NAT server, Bridging, BW
manajemen, dan MRTG.
Akses mirotik:
- via console
Mikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/ shell
maupun remote akses menggunakan putty (www.putty.nl)
- via winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan software tool winbox
- via web
Mikrotik juga dapat diakses via web/port 80 dengan menggunakan browser
Memberi nama
Mirotik
[ropix@IATG-SOLO]
> system identity print
name:
"Mikrotik"
[ropix@IATG-SOLO]
> system identity edit
value-name:
name
masuk ke
editor ketik misal saya ganti dengan nama IATG-SOLO:
IATG-SOLO
C-c quit C-o
save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste
Mengganti
nama interface:
[ropix@IATG-SOLO]
> /interface print
Flags: X -
disabled, D - dynamic, R - running
#
NAME
TYPE
RX-RATE TX-RATE MTU
0
R ether1
ether
0
0 1500
1
R ether2
ether
0
0 1500
[ropix@IATG-SOLO]
> /interface edit 0
value-name:
name
Nilai 0
adalah nilai ether1, jika ingin mengganti ethet2 nilai 0 diganti dengan 1.
masuk ke
editor ketik missal saya ganti dengan nama local:
local
C-c quit C-o
save&quit C-u undo C-k cut line C-y paste
Edit
kemudian tekan Cltr-o untuk menyimpan dan keluar dari editor
Lakukan hal
yang sama untuk interface ether 2, sehingga jika dilihat lagi akan muncul
seperti ini:
[ropix@IATG-SOLO]
> /interface print
Flags: X -
disabled, D - dynamic, R - running
#
NAME
TYPE
RX-RATE TX-RATE MTU
0
R local
ether
0
0 1500
1
R public
ether
0
0 1500
Via winbox:
Pilih menu
interface, klik nama interface yg ingin di edit, sehingga muncul jendela edit
interface.
Seting IP
Address :
[ropix@IATG-SOLO]
> /ip address add
address:
192.168.1.1/24
interface:
local
[ropix@IATG-SOLO]
> /ip address print
Flags: X -
disabled, I - invalid, D - dynamic
#
ADDRESS
NETWORK
BROADCAST INTERFACE
0
192.168.0.254/24 192.168.0.0
192.168.0.255 local
Masukkan IP
addres value pada kolom address beserta netmask, masukkan nama interface yg
ingin diberikan ip addressnya.Untuk Interface ke-2 yaitu interface public,
caranya sama dengan diatas, sehingga jika dilihat lagi akan menjadi 2
interface:
[ropix@IATG-SOLO]
> /ip address print
Flags: X -
disabled, I - invalid, D - dynamic
#
ADDRESS
NETWORK
BROADCAST INTERFACE
0
192.168.0.254/24 192.168.0.0
192.168.0.255 local
1
202.51.192.42/29 202.51.192.40 202.51.192.47
public
Mikrotik
Sebagai NAT
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah
suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan
karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan
(security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4).
Dengan panjang alamat 4 bytes berarti terdapat 2 pangkat 32 = 4.294.967.296
alamat IP yang tersedia. Jumlah ini secara teoretis adalah jumlah komputer yang
dapat langsung koneksi ke internet. Karena keterbatasan inilah sebagian besar
ISP (Internet Service Provider) hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk
satu user dan alamat ini bersifat dinamik, dalam arti alamat IP yang diberikan
akan berbeda setiap kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan
menyulitkan untuk bisnis golongan menengah ke bawah. Di satu sisi mereka
membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke internet, akan tetapi di sisi
lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu komputer yang
bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan NAT
gateway yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat IP tersebut dapat
dishare dengan beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke
internet secara bersamaan.
Misal kita
ingin menyembunyikan jaringan local/LAN 192.168.0.0/24 dibelakang satu IP
address 202.51.192.42 yang diberikan oleh ISP, yang kita gunakan adalah fitur
Mikrotik source network address translation (masquerading) . Masquerading akan
merubah paket-paket data IP address asal dan port dari network
192.168.0.0/24 ke 202.51.192.42 untuk selanjutnya diteruskan ke jaringan
internet global.
Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus ditambahkan pada konfigurasi firewall:
Untuk menggunakan masquerading, rule source NAT dengan action 'masquerade' harus ditambahkan pada konfigurasi firewall:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip firewall
nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=public
Mikrotik
sebagai Transparent web proxy
Salah satu fungsi proxy adalah untuk menyimpan cache. Apabila sebuah LAN
menggunakan proxy untuk berhubungan dengan Internet, maka yang dilakukan oleh
browser ketika user mengakses sebuah url web server adalah mengambil request
tersebut di proxy server. Sedangkan jika data belum terdapat di proxy server
maka proxy mengambilkan langsung dari web server. Kemudian request tersebut
disimpan di cache proxy. Selanjutnya jika ada client yang melakukan request ke
url yang sama, akan diambilkan dari cache tersebut. Ini akan membuat akses ke
Internet lebih cepat.
Bagaimana agar setiap pengguna dipastikan mengakses Internet melalu web
proxy yang telah kita aktifkan? Untuk ini kita dapat menerapkan transparent
proxy. Dengan transparent proxy, setiap Browser pada komputer yang menggunakan gateway
ini secara otomatis melewati proxy.
Mengaktifkan fiture web proxy di mikrotik:
[ropix@IATG-SOLO] > /ip proxy set enabled=yes
[ropix@IATG-SOLO]
> /ip web-proxy set
cache-administrator=
ropix.fauzi@infoasia.net
[ropix@IATG-SOLO]
> /ip web-proxy print
enabled: yes
src-address:
0.0.0.0
port: 3128
hostname:
"IATG-SOLO"
transparent-proxy:
yes
parent-proxy:
0.0.0.0:0
cache-administrator:
"ropix.fauzi@infoasia.net"
max-object-size:
8192KiB
cache-drive:
system
max-cache-size:
unlimited
max-ram-cache-size:
unlimited
status:
running
reserved-for-cache:
4733952KiB
reserved-for-ram-cache:
2048KiB
Membuat rule
untuk transparent proxy pada firewall NAT, tepatnya ada dibawah rule untuk NAT
masquerading:
[ropix@IATG-SOLO]
> /ip firewall nat add chain=dstnat in-interface=local
src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp dst-port=80 action=redirect
to-ports=3128
[ropix@IATG-SOLO]
> /ip firewall nat print
Flags: X -
disabled, I - invalid, D - dynamic
0
chain=srcnat out-interface=public action=masquerade
1
chain=dstnat in-interface=local src-address=192.168.0.0/24 protocol=tcp
dst-port=80 action=redirect to-ports=3128
Transparent
proxy dengan proxy server terpisah/independent
Web Proxy built in MikroTik menurut pengamatan saya kurang begitu bagus
dibandingkan dengan proxy squid di linux, squid di linux lebih leluasa untuk
dimodifikasi dan diconfigure, misalkan untuk feature delay-pool dan ACL list
yang berupa file, belum ada di mikrotik seri 2.9.x.
Biasanya kebanyakan orang lebih suka membuat proxy server sendiri, dengan
PC Linux/FreeBSD dan tinggal mengarahkan semua client ke PC tersebut.
Topologi PC proxy tersebut bisa dalam jaringan local ataupun menggunakan ip
public.
Konfigurasinya hampir mirip dengan transparent proxy, bedanya adalah pada
rule NAT actionnya
Mikrotik
sebagai bandwidth limiter
Mikrotik juga dapat digunakan untuk bandwidth limiter (queue) . Untuk
mengontrol mekanisme alokasi data rate.
Secara umum ada 2 jenis manajemen bandwidth pada mikrotik, yaitu simple
queue dan queue tree. Silahkan gunakan salah satu saja.
Tutorial
berikutnya semua setting mikrotik menggunakan winbox, karena lebih user
friendly dan efisien.
Simple
queue:
Misal kita
akan membatasi bandwidth client dengan ip 192.168.0.3 yaitu untuk upstream 64kbps
dan downstream 128kbps
Setting pada
menu Queues>Simple Queue
Queue tree
Klik menu
ip>firewall>magle
Buat
rule (klik tanda + merah) dengan parameter sbb:
Pada
tab General:
Chain=forward,
Src.address=192.168.0.3 (atau ip yg ingin di limit)
Pada
tab Action :
Action = mark connection,
New
connection mark=client3-con (atau nama dari mark conection yg kita buat)
Klik
Apply dan OK
Buat
rule lagi dengan parameter sbb:
Pada
tab General: Chain=forward,
Connection mark=client3-con (pilih dari dropdown menu)
Pada
tab Action:
Action=mark packet,
New
pcket Mark=client3 (atau nama packet mark yg kita buat)
Klik
Apply dan OK
Klik menu
Queues>Queues Tree
Pada
tab General:
Name=client3-in (misal),
Parent=public (adalah interface yg arah keluar),
Paket
Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),
Queue
Type=default,
Priority=8,
Max
limit=64k (untuk seting bandwith max download)
Klik
aplly dan Ok
Buat
rule lagi dengan parameter sbb:
Pada
tab General:
Name=client3-up (misal),
Parent=local (adalah interface yg arah kedalam),
Paket
Mark=client3 (pilih dari dropdown, sama yg kita buat pada magle),
Queue
Type=default,
Priority=8,
Max
limit=64k (untuk seting bandwith max upload)
Klik
aplly dan Ok
Mikrotik
sebagai Bridging
Bridge adalah suatu cara untuk menghubungkan dua segmen network terpisah
bersama-sama dalam suatu protokol sendiri. Paket yang diforward berdasarkan
alamat ethernet, bukan IP address (seperti halnya router). Karena forwarding
paket dilaksanakan pada Layer 2, maka semua protokol dapat melalui sebuah
bridge.
Jadi analoginya seperti ini, anda mempunyai sebuah jaringan local
192.168.0.0/24 gateway ke sebuah modem ADSL yg juga sebagai router dengan ip
local 192.168.0.254 dan ip public 222.124.21.26.
Anda ingin membuat proxy server dan mikrotik sebagai BW management untuk
seluruh client. Nah mau ditaruh dimanakan PC mikrotik tersebut? Diantara
hub/switch dan gateway/modem? Bukankah nanti jadinya dia sebagai NAT dan kita
harus menambahkan 1 blok io privat lagi yang berbeda dari gateway modem?
Solusinya mikrotik di set sebagai bridging, jadi seolah2 dia hanya
menjembatani antar kabel UTP saja. Topologinya sbb:
Internet----------Moderm/router-----------Mikrotik--------Switch/Hub-----Client
Setting bridging menggunakan winbox
1. Menambahkan interface bridge
Klik menu Interface kemudian klik tanda + warna merah
untuk menambahkan interface, pilih Bridge
memberi nama interface bridge, missal kita beri nama
bridge1
2. menambahkan interface ether local dan public pada interface
Klik menu IP>Bridge>Ports , kemudian klik tanda
+ untuk menambahkan rule baru:
Buat 2 rules, untuk interface local dan public.
3. Memberi IP address untuk interface bridge
Klik menu IP kemudian klik tanda + untuk menambahkan
IP suatu interface, missal 192.168.0.100, pilih interface bridge1 (atau nama
interface bridge yang kita buat tadi)
Dengan memberikan IP Address pada interface bridge, maka mikrotik dapat di
remote baik dari jaringan yg terhubung ke interface local ataupun public.
Mikrotik sebagai MRTG / Graphing
Graphing adalah tool pada mokrotik yang difungsikan untuk memantau
perubahan parameter-parameter pada setiap waktu. Perubahan perubahan itu berupa
grafik uptodate dan dapat diakses menggunakan browser.
Graphing dapat menampilkan informasi berupa:
* Resource usage (CPU, Memory and Disk usage)
* Traffic yang melewati interfaces
* Traffic yang melewati simple queues
Mengaktifkan fungsi graping
Klik menu Tool >Graphing>Resource Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk resource usage Mikrotik. Sedangkana
allow address adalah IP mana saja yang boleh mengakses grafik tersebu,.
0.0.0.0/0 untuk semua ip address.
Klik menu Tool>Graphing>Interface Rules
Adalah mengaktifkan graphing untuk monitoring traffic yang melewati
interface, silahkan pilih interface yg mana yang ingin dipantau, atau pilih
“all” untuk semua.
Graphing terdiri atas dua bagian, pertama mengumpulkan informasi/ data yang
kedua menampilkanya dalam format web. Untuk mengakses graphics, ketik URL
dengan format http://[Router_IP_address]/graphs/ dan pilih dari
menu-menu yang ada, grafik mana yang ingin ditampilkan.
Demikian, tutorial yang sedikit penulis sampaikan untuk sekedar membagi
ilmu atau menyederhanakan untuk memudahkan pemahaman dari tutorial yang sudah
tersedia di situs resmi mikrotik.
0 komentar:
Posting Komentar